Rektor Umri Lepas Mahasiswa KKN Internasional ke Malaysia, Thailand dan Arab Saudi
![](https://www.riauin.com/foto_berita/82675350420-download_(21).jpg)
RIAUIN.COM – Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) secara resmi melepas mahasiswa yang akan mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional di Malaysia, Thailand, dan Arab Saudi.
Rektor Umri, Dr Saidul Amin MA, menyampaikan bahwa ini merupakan langkah baru bagi Umri. Sebelumnya, KKN Internasional hanya diadakan di tiga negara Asia Tenggara. "Tahun ini, kita meningkatkan cakupan KKN Internasional dengan mengirim mahasiswa ke Arab Saudi, yang mana sebelumnya hanya di Malaysia, Thailand, dan Filipina," ungkapnya, Senin (1/7/2024).
Dr Saidul berharap bahwa KKN Internasional ini akan mengubah cara berpikir mahasiswa dan memperluas jaringan internasional mereka. "KKN Internasional adalah kesempatan untuk mengubah mindset. Saat berada di negara seperti Malaysia, kalian bisa belajar dari kepatuhan mereka terhadap peraturan dan menerapkannya di sini," tambahnya.
Rektor juga menegaskan bahwa Umri akan terus memperluas kerjasama dengan universitas-universitas luar negeri. "Kami baru-baru ini melakukan Sarasehan se-Asia Tenggara dan menandatangani MoU dengan beberapa universitas," jelasnya.
Dr Saidul juga berpesan agar mahasiswa menerapkan prinsip "Vini, Vidi, Vici" – datang, melihat, dan menaklukkan. "Bawalah nama Umri di kancah internasional, belajarlah sebaik mungkin, dan jadilah duta-duta Umri dengan memegang prinsip Al Islam Kemuhammadiyahan," pesannya.
Ketua LPPM Umri, Dr Aidil Haris SSos MSi, dalam laporannya menyampaikan bahwa UMRI akan melepas 1.297 mahasiswa KKN yang terbagi dalam 84 kelompok yang akan disebar ke berbagai daerah di Provinsi Riau dan Sumatera Barat. "Selain itu, kita juga melepas 51 mahasiswa KKN internasional, terdiri dari 10 mahasiswa ke Thailand, 50 mahasiswa ke Selangor Malaysia, dan 1 mahasiswa ke Arab Saudi yang berkolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)," paparnya.
Dr Aidil juga menekankan lima poin penting tujuan KKN Internasional, yaitu mendidik mahasiswa agar memiliki pola pikir interdisipliner, terpadu, dan komprehensif. "Kami ingin mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung dalam mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh, menambah wawasan dan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat untuk membantu memecahkan masalah dengan pendekatan keilmuan," ujarnya.
Selain sebagai bentuk kegiatan pendidikan dan pengajaran, mahasiswa juga dapat melakukan penelitian lapangan di luar negeri yang memiliki kultur sosial-budaya berbeda. "Kami berharap arahan dari Pak Rektor dapat bermanfaat dan menjadi acuan bagi mahasiswa KKN Umri tahun 2024," tutupnya.
Acara pelepasan ini dihadiri oleh Rektor dan Wakil Rektor I Umri, Ketua LPPM, para Dekan Fakultas, serta 51 mahasiswa Umri yang akan mengikuti KKN Internasional. - rum
Berita Lainnya
Segera Diumumkan 498 Nama Penerima Beasiswa Pendidikan dari Pemko Pekanbaru
Ini Perbedaan D4 dengan S1 yang Sering Bikin Bingung Calon Mahasiswa
Banyak Mahasiswa Bayar Kuliah Pakai Pinjol, Pengamat: Bukan Solusi, Tapi Masalah Baru
Pakar: Tak Hanya Indonesia, Asia Tenggara Pun Rawan Serangan Siber
5.203 Mahasiswa Siap Jalani KKN Unri 2024 di Seluruh Riau
Rapat Panja Pendidikan Komisi X DPR: UKT Harusnya Gratis Sesuai Amanat Konstitusi
Segera Diumumkan 498 Nama Penerima Beasiswa Pendidikan dari Pemko Pekanbaru
Ini Perbedaan D4 dengan S1 yang Sering Bikin Bingung Calon Mahasiswa
Banyak Mahasiswa Bayar Kuliah Pakai Pinjol, Pengamat: Bukan Solusi, Tapi Masalah Baru
Pakar: Tak Hanya Indonesia, Asia Tenggara Pun Rawan Serangan Siber
5.203 Mahasiswa Siap Jalani KKN Unri 2024 di Seluruh Riau
Rapat Panja Pendidikan Komisi X DPR: UKT Harusnya Gratis Sesuai Amanat Konstitusi